Dugaan Kriminalisasi Karyawan Lokal oleh PT Palma Sumber Lestari Baras, Keluarga Minta Keadilan

Newspas.net

PERISTIWA690 Dilihat
banner 468x60

PASANGKAYU, NEWSPAS.NET –13/06/2025,- Dugaan praktik ketidakadilan dalam lingkungan kerja kembali mencuat di lingkup perusahaan perkebunan sawit PT Palma Sumber Lestari Baras, Kabupaten Pasangkayu. Seorang karyawan lokal bernama Armando diduga menjadi korban kebijakan sepihak perusahaan setelah terlibat insiden adu fisik dengan salah satu asisten lapangan.

 

Kronologi Kejadian

 

Menurut pengakuan Armando, peristiwa bermula dari masalah pribadi yang telah berlangsung cukup lama. Asisten perusahaan yang bersangkutan disebut-sebut kerap meneror istrinya, sehingga memicu ketegangan yang berujung pada perkelahian di area kantor.

 

“Dia sering ganggu istri saya, komunikasi yang tidak semestinya. Saya sudah beberapa kali sampaikan ke pihak perusahaan, tapi tidak digubris,” ujar Armando saat ditemui.

 

Insiden yang terekam kamera pengawas (CCTV) menunjukkan bahwa asisten terlebih dahulu melakukan gerakan memukul, namun tidak mengenainya. Armando kemudian membalas serangan tersebut hingga sang asisten jatuh tersungkur.

 

Humas PT Palma Sumber Lestari Baras, Viki, mengonfirmasi adanya rekaman CCTV yang memperlihatkan urutan kejadian. Pihaknya juga mengaku telah menyampaikan laporan ke manajemen untuk ditindaklanjuti.

 

Kebijakan Perusahaan Dipertanyakan

 

Pasca kejadian, perusahaan mengambil langkah dengan memindahkan salah satu pihak yang terlibat, sementara Armando diminta untuk mengundurkan diri. Yang disayangkan, permintaan pengunduran diri tersebut disampaikan secara lisan oleh manajemen melalui manajer lapangan, tanpa dokumen resmi maupun prosedur tertulis.

 

Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa keputusan ini dibuat oleh pihak HRD, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan Kepala Tata Usaha (KTU) yang secara struktural berwenang dalam hal ketenagakerjaan.

 

Kebijakan ini memicu kritik, karena dinilai tidak transparan dan merugikan karyawan yang merupakan warga lokal.

 

Tanggapan Keluarga: Harap Keadilan dan Klarifikasi

 

Merasa dirugikan, keluarga Armando mendatangi kantor perusahaan pada Kamis (12/6/2025) untuk meminta kejelasan. Mereka menyampaikan bahwa pengunduran diri yang diminta perusahaan tidak sepenuhnya menjadi kehendak Armando, melainkan karena tekanan moral dan situasi yang tidak menguntungkan.

 

“Kami tidak datang untuk membuat keributan. Kami hanya menuntut keadilan dan berharap Armando bisa diperlakukan secara adil dan bisa kembali bekerja,” ujar perwakilan keluarga di hadapan pihak perusahaan.

 

 

 

Menanggapi hal tersebut, Humas PT Palma Sumber Lestari, Viki, menyampaikan bahwa dirinya hanya meneruskan arahan dari HRD dan bahwa semua aspirasi yang disampaikan keluarga akan diteruskan kepada atasan.

 

“Kami terbuka dengan masukan yang disampaikan dan akan segera menyampaikan laporan lengkap kepada pimpinan untuk bahan evaluasi,” jelasnya.

 

 

 

Sorotan Dugaan Kriminalisasi

 

Sejumlah tokoh masyarakat lokal turut menyoroti kasus ini. Mereka menilai adanya potensi kriminalisasi terhadap karyawan lokal yang seharusnya dilindungi hak-haknya, terutama dalam hal penyelesaian konflik internal perusahaan.

 

 “Perusahaan seharusnya bertindak adil, tidak bisa hanya mendengar dari satu sisi. Ini menyangkut hak pekerja, dan harus ada perlakuan yang setara di mata hukum dan manajemen,” ujar salah satu tokoh masyarakat Baras.

 

 

 

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari jajaran pimpinan PT Palma Sumber Lestari Baras. Masyarakat dan keluarga Armando masih menunggu sikap resmi perusahaan untuk menyelesaikan persoalan ini secara adil, terbuka, dan sesuai prosedur hukum yang berlaku. (As)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *