Festival Sandeq Teluk Mandar Resmi Dibuka, Wagub Sulbar Ajak Lestarikan Budaya Bahari

Newspas.net

HUKUM, NEWS408 Dilihat
banner 468x60

MAJENE, NEWSPAS.NET – Festival Sandeq Teluk Mandar resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga, pada Jumat (12/9/2025) di Anjungan Pantai Labuang, Kabupaten Majene. Pembukaan festival ini disambut meriah oleh ratusan warga dan wisatawan yang memadati lokasi untuk menyaksikan rangkaian lomba segitiga perahu Sandeq.

 

Dalam sambutannya, Wagub menegaskan bahwa Festival Sandeq bukan sekadar hiburan tahunan, melainkan bentuk pelestarian budaya bahari yang telah menjadi identitas masyarakat pesisir Mandar.

“Festival ini diharapkan menjadi daya tarik wisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal,” ujar Salim.

 

 

 

Ia menambahkan, perahu Sandeq bukan hanya alat transportasi tradisional, melainkan simbol kebanggaan dan kejayaan maritim masyarakat Mandar yang pernah mengarungi lautan hingga ke Malaysia.

 

 “Sandeq adalah warisan kita. Dulu, kita juga punya perahu tradisional Ba’go yang mampu mengangkut hingga 250 ton kopra ke Jawa dan kembali membawa kebutuhan pokok ke tanah Mandar,” jelasnya.

 

Salim juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga eksistensi Sandeq agar tidak punah atau tergeser oleh perkembangan zaman.

 

“Mari kita jaga dan lestarikan Sandeq sebagai warisan budaya yang berharga,” tegasnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Majene atas komitmennya dalam menghidupkan kembali tradisi berlayar menggunakan perahu tradisional.

“Semoga semangat ini menjiwai kita semua untuk bersama-sama melestarikan budaya dan tradisi hidup di lautan,” imbuhnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Majene, Ahmad J, menyampaikan bahwa Festival Sandeq Teluk Mandar merupakan implementasi dari visi pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berbudaya.

 

“Festival ini juga diharapkan memberikan multiplier effect bagi masyarakat, mulai dari perputaran ekonomi hingga peluang usaha lokal,” katanya.

 

Festival yang berlangsung hingga Minggu, 14 September 2025 ini menampilkan lomba segitiga yang diikuti oleh 34 perahu Sandeq. Suasana semakin semarak dengan hadirnya pelaku UMKM lokal yang menjajakan aneka kuliner dan produk khas daerah.

 

Antusiasme masyarakat dan wisatawan turut menciptakan momentum positif bagi promosi wisata bahari Majene. Banyak pengunjung tampak mengabadikan momen festival ini, menandai kebangkitan kembali budaya bahari Sulawesi Barat.(*)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *