DONGGALA, NEWSPAS.NET – Penderitaan warga Towiora, Kabupaten Donggala, kian bertambah. Jalur perlintasan dari Afdeling Juliet menuju Afdeling India yang selama ini menjadi akses alternatif warga, kini ditutup oleh PT Lestari Tani Teladan (LTT). Jalan tersebut dibongkar dan diganti dengan model gorong-gorong, sehingga tidak lagi bisa dilalui masyarakat.
Sekretaris Aliansi Masyarakat Towiora, Nur Salina, menyampaikan kekecewaannya melalui pesan WhatsApp, Senin (11/8/2025). Ia menilai, penutupan jalur ini membuat warga harus beralih menggunakan jalan poros yang kondisinya berdebu saat musim kemarau dan padat kendaraan.
“Kami di sini makin dijajah oleh perusahaan. Jalannya ditutup dengan alasan banyak pencuri sawit. Tidak masuk akal! Di perusahaan itu ada security, kok malah jalannya yang ditutup permanen,” ujar Nur Salina.
Ia menegaskan bahwa langkah perusahaan tersebut tidak hanya merugikan secara fisik, tetapi juga menambah tekanan psikologis terhadap warga.
“Kalau pemerintah tidak menekankan perusahaan, seakan-akan masyarakat selalu disalahkan. Dinas terkait harus turun ke lapangan meninjau semua ini,” tegasnya.
Latar Belakang Konflik
Hubungan antara warga Towiora dan PT LTT sudah lama diwarnai ketegangan, terutama terkait sengketa lahan dan pembatasan akses jalan. Warga menuding perusahaan kerap membatasi ruang gerak masyarakat dengan dalih keamanan kebun.
Aliansi Masyarakat Towiora bahkan telah melaporkan masalah ini ke Pemerintah Daerah dan Kementerian ATR/BPN Donggala. Mereka menilai pihak berwenang membiarkan praktik yang merugikan warga tanpa tindakan tegas.
Penutupan jalur pemotongan kali ini menjadi babak baru dalam konflik tersebut. Jalur ini sebelumnya menjadi akses vital bagi warga untuk menghindari jalan poros yang berisiko tinggi karena debu dan kepadatan lalu lintas.