Salim S Mengga Jadi Saksi Nikah Putri Imam Masjid Besar Polewali Mandar

Newspas.net

EDUKASI, NEWS451 Dilihat
banner 468x60

POLMAN, NEWSPAS.NET — Suasana haru dan penuh kebahagiaan menyelimuti prosesi akad nikah putri Imam Masjid Besar Syuhada Polewali Mandar pada Minggu, 7 September 2025. Dalam momentum sakral ini, Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga, hadir secara langsung dan didaulat menjadi saksi pernikahan — sebuah kehormatan besar bagi keluarga besar imam serta para tamu undangan.

 

Prosesi akad nikah berlangsung khidmat dengan lantunan doa dan shalawat, serta dihadiri ratusan undangan dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama, pejabat daerah, hingga masyarakat sekitar.

 

Kehadiran Wakil Gubernur tidak hanya memberikan warna tersendiri dalam acara tersebut, tetapi juga menunjukkan eratnya hubungan antara pemerintah daerah dengan para ulama dan tokoh masyarakat.

 

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur menyampaikan doa dan harapan terbaik bagi kedua mempelai. Ia berharap pasangan tersebut dapat membina rumah tangga yang dilandasi cinta kasih, saling menghormati, serta berpegang teguh pada ajaran agama.

 

“Pernikahan adalah ikatan suci. Semoga pasangan ini dapat menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, serta melahirkan generasi saleh dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Salim S Mengga penuh haru.

 

 

Tak hanya menjadi saksi, Salim S Mengga juga memberikan nasihat pernikahan. Ia mengingatkan pentingnya menumbuhkan cinta dan saling pengertian dalam rumah tangga, serta menjadikan nilai-nilai agama sebagai fondasi utama.

 

Lebih lanjut, ia menekankan peran penting keluarga sebagai benteng dalam menjaga nilai-nilai moral di tengah masyarakat. Menurutnya, membangun rumah tangga bukan hanya menyatukan dua insan, tetapi juga membentuk pondasi kuat bagi lahirnya masyarakat yang berakhlak mulia.

 

Kehadiran orang nomor dua di Sulawesi Barat itu disambut hangat oleh keluarga besar Imam Masjid Syuhada dan para tamu undangan. Seusai prosesi, ia menyempatkan diri untuk bersalaman, berbaur, dan berbincang hangat dengan para tokoh agama dan masyarakat.

 

Momen ini menjadi bukti bahwa hubungan antara pemerintah daerah dan para ulama tidak hanya terbatas pada kegiatan formal, tetapi juga terjalin erat dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *