PELITA JAKOM Dorong Pengelolaan Limbah Jangkos Jadi Kompos Berbasis Ekonomi Sirkular

Newspas.net

EDUKASI, NEWS180 Dilihat
banner 468x60

PASANGKAYU, NEWSPAS.NET – Pengelolaan limbah janjang kosong kelapa sawit (jangkos) menjadi kompos kini menjadi langkah nyata menuju ekonomi sirkular. Inisiatif ini diusung dalam Program Pelita Jakom (Pengelolaan Limbah Terpadu Jangkos Kelapa Sawit Menjadi Kompos) sebagai bagian dari Aksi Perubahan PKA III Tahun 2025 yang diselenggarakan di PPSDM Regional Makassar.

 

Melalui pendekatan berbasis ekonomi sirkular, Pelita Jakom hadir tidak hanya sebagai solusi pengelolaan limbah, tetapi juga sebagai upaya berkelanjutan yang membawa manfaat langsung bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Oplus_16908288

Kurangi Beban Lingkungan

Pengolahan limbah jangkos menjadi kompos terbukti mengurangi volume limbah padat yang biasanya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Selain mencegah pencemaran akibat air lindi, proses pengomposan juga menekan emisi gas rumah kaca, seperti metana, yang dihasilkan dari pembusukan limbah organik secara anaerob.

 

“Dengan memanfaatkan jangkos sebagai bahan kompos, kita tidak hanya menekan pencemaran tanah dan air, tapi juga mengurangi praktik pembakaran terbuka yang berbahaya bagi kualitas udara,” ujar salah satu pengelola program.

 

Lebih dari itu, kompos jangkos membantu menggantikan penggunaan pupuk kimia yang berdampak negatif jika digunakan secara berlebihan. Hasilnya, tanah menjadi lebih subur dan lingkungan sekitar perkebunan lebih bersih serta sehat.

Oplus_16908288

Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Program ini juga berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja baru di sektor pengumpulan, pengolahan, hingga pemasaran kompos. Masyarakat di sekitar wilayah perkebunan dilibatkan aktif dalam kegiatan ini, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan mengurangi angka pengangguran.

 

Selain membuka peluang usaha mikro di bidang pertanian organik, kompos dari jangkos juga dijual dengan harga lebih terjangkau dibandingkan pupuk kimia, sehingga meringankan beban produksi bagi petani lokal.

 

“Lewat program ini, masyarakat didorong untuk lebih mandiri dan produktif secara ekonomi. Kami juga menyiapkan pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM sebagai bentuk pemberdayaan jangka panjang,” tambahnya.

Oplus_16908288

Dorong Pertanian Berkelanjutan

Dari sisi agrikultur, kompos jangkos mengandung unsur hara penting seperti kalium dan fosfor yang mendukung pertumbuhan tanaman. Kompos ini membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya simpan air, serta mendukung aktivitas mikroba yang menjaga kesehatan tanah.

 

Dengan pemanfaatan sumber daya lokal yang terbarukan, pertanian menjadi lebih hemat biaya dan lebih tahan terhadap fluktuasi harga pupuk kimia serta dampak perubahan iklim. Program ini juga memperkuat praktik pertanian organik dan mendorong diversifikasi komoditas ramah lingkungan.

PELITA JAKOM menjadi model nyata penerapan ekonomi sirkular yang berorientasi pada efisiensi sumber daya, pemberdayaan masyarakat, dan keberlanjutan lingkungan. Melalui langkah ini, limbah bukan lagi menjadi beban, tetapi menjadi sumber daya baru yang bernilai.(*)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *